iklan

0

Di tengah pesta Olimpiade Rio, juru masak internasional menggagas aksi sosial. Di ajang ini, untuk satu kali makan panitia memasak 250 ton bahan makanan. Dalam sehari, ada saja bahan makanan yang tersisa. Daripada dibuang, para koki pun bekerja keras mengolah bahan-bahan makanan sisa. Hasil masakannya, mereka sumbangkan untuk warga miskin Rio. Olimpiade ke-31 di Rio, Brasil, memang berlangsung ditengah kritik warga Brasil mengingat negara ini tengah dikepung krisis ekonomi.

Ide menyumbangkan makanan, digagas Chef Italia Massimo Bottura dan Chef Brasil David Hertz. Perusahaan katering mereka, RefettoRio Gastromotiva, dalam sehari membuat 5000 porsi makanan untuk warga Rio.

“Proyek ini hanya menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Seperti buah dan sayur sisa, namun masih layak untuk dimakan, juga seperti yoghurt yang akan kedaluwarsa 2 hari lagi. Kami ingin melawan kelaparan dan menyediakan akses warga miskin Rio kepada makanan,” kata Hertz.

Aksi sosial ini akan berlanjut selama olimpiade dan paralimpik. Setelah itu para koki akan memberikan pelatihan bagi siapapun yang ingin terjun di dunia kuliner, misalnya menjadi koki, pembuat roti dan pelayan restoran.

Aksi mulia para koki internasional ini bukan yang pertama sebenarnya. Tahun lalu, aksi yang sama berlangsung di Milan, Italia di ajang World Expo Milan. Saat itu 65 koki bersatu padu membuat makanan untuk warga miskin Milan.

Yang koki-koki ini berikan sebenarnya bukan cuma makanan. Lebih dari itu, lewat aksi sederhana mereka tunjukkan bahwa mereka peduli.


Sumber : netz.id / izzamedia


Posting Komentar Blogger

 
Top