iklan

0

Hari Ibu merupakan momentum kebangkitan peran para perempuan, khususnya kaum Ibu dalam memajukan sumber daya manusia Indonesia.

"Membangun masyarakat harus berbasiskan keluarga yang memuliakan kedudukan ibu, dan penguatan pendidikan anak sebagai generasi masa depan," kata anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat, Senin 22 Desember 2014.

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan nasional, tidak bisa di bebankan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan. Karena itu, PKS menganggap pemerintah perlu melakukan program pendidikan kepada seluruh Ibu rumah tangga, untuk meningkatkan kemampuannya selaras dengan program pendidikan nasional.

Surahman juga menambahkan, siswa didik lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan Ibu, ketimbang dengan lembaga pendidikan lain.

"Karena itu keterampilan dan kemampuan para ibu rumah tangga dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya mutlak di perlukan, sehingga akan mendorong akselerasi peningkatkan kualitas SDM di Indonesia," tutup Surahman.

------
Nalurita, seorang psikolog pendidikan menyatakan sependapat dengan Surahman. Ibu dari 3 orang putra putri ini menyayangkan banyaknya perempuan yang menitipkan anak balita mereka di day care atau TPA padahal sementara sesungguhnya si ibu tak bekerja.

“Banyak sekarang, anaknya dititipkan di day care, ibunya facebook-an. Kasihan anaknya,” tandas seorang pendiri pendidikan musik untuk anak ini.

Ia pun menegaskan, sebaiknya jika ibu tak bekerja meninggalkan rumah, anak tak dititipkan di day care.

“Kalau ibunya tak bekerja di luar rumah, sebaiknya anak diasuh dan dididik sendiri. Jangan lupa, seorang Ibu sebaiknya menjadi orang pertama yang mengenalkan anak pada agama dan Allah. Sebisa mungkin, bangunlah juga kedekatan emosi dengan anak,” tuturnya kepada Piyungan Online hari ini, Senin 22 Desember 2014.

“Status saya sebagai ibu tunggal, memaksa saya bekerja di luar rumah dan meninggalkan anak-anak ketika mereka masih kecil. Namun saya tetap memantau perkembangan mereka melalui telpon dan sepulang kerja, selelah apapun, saya selalu menemani mereka belajar. Berat memang. Tapi saya sadar, ini bagian yang perlu disyukuri sebagai seorang ibu,” kisah Avi, seorang sekretaris senior di sebuah perusahaan farmasi, melalui pesan elektronik hari ini.

Baik Nalurita maupun Avi mendukung penuh upaya PKS untuk mendorong pemerintah melakukan program pendidikan kepada Ibu Rumah Tangga agar dapat mendidik dan mengarahkan putra putrinya dan mendorong akselerasi peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi mendatang. [*/fs]

Posting Komentar Blogger

 
Top