iklan

0
Ketua Komisi VI DPR yang membidangi BUMN Achmad Hafisz Tohir
Jakarta - Rencana Menteri BUMN Rini Soemarno membuka peluang warga negara asing (WNA) masuk jajaran direksi BUMN, dikritik. Menunjukkan tidak adanya nasionalisme dalam diri sang menteri.

Ketua Komisi VI DPR yang membidangi BUMN Achmad Hafisz Tohir melontarkan kritik kerasnya atas rencana tersebut. ‘’Sikap bu menteri melemahkan semangat anak bangsa. Di tengah tingginya semangat nasionalisme kita, kok pejabatnya punya rencana begitu. Apakah orang asing itu bisa memahami dan memaknai sebuah BUMN? Saya kira akan sangat sulit,’’ kata politisi PAN kepada INILAHCOM, Selasa (16/12/2014).

Artinya, lanjut Hafisz, masuknya asing ke BUMN, sangatlah tidak tepat. Karena, warganegara asing itu, belum tentu memahami ekonomi pancasila yang menjiawai kinerja BUMN. Bahwa, pendapatan BUMN diperlukan optimal demi membiayai pembangunan. Selain itu, BUMN memiliki peran sosial dalam mendukung adanya perbaikan bagi kesejahteraan rakyat.

‘’Saya pribadi akan tolak karena lebih banyak mudharat daripada manfaatnya. Pimpinan BUMN itu justru haruslah nasionalis sejati,’’ tegasnya.

Selanjutnya dia mempertanyakan alasan Menteri BUMN Rini Soemarno yang membuka peluang bagi masuknya warganegara asing di direksi BUMN. ‘’Jangan salahkan rakyat kalau berprasangka bahwa bu menteri bekerja untuk siapa? Janganlah kita semakin kehilangan ruh perjuangan 1945 dan konstitusi. Mari kembali ke akal sehatlah,’’ paparnya. (inilah)

Posting Komentar Blogger

 
Top