iklan

0

Di tengah sambutan baik keputusan pengadilan Eropa menghapus nama Hamas dari daftar organisasi teroris, sejumlah pengamat memperingatkan agar tetap disikap hati-hati. Dikhawatirkan, itu akan berdampak kepada perubahan mendasar dalam sikap Eropa terhadap masalah gerakan Islam.

Ketua Pusat Kajian Masa Depan Ibrahim Madhun memperingatkan agar tetap berhati-hati sebab keputusan Eropa ini hanya langkah awal dan bukan langkah final. Bisa jadi menurutnya, Eropa akan menjebak Hamas secara perlahan agar mau mengubah narasi dan sikap politiknya secara perlahan.

Madhun menilai, keputusan Eropa itu keputusan hukum dan keputusan politik karena diambil oleh Pengadilan Eropa yang diumumkan oleh komisioner Eropa. Artinya, secara politik Hamas masih dianggap organisasi teroris oleh Uni Eropa.

Pengadilan Eropa pada Rabu (17/12) menyatakan batalnya keputusan Uni Eropa yang menyatakan Hamas masuk dalam organisasi teroris dan Uni Eropa diberikan waktu tiga bulan untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan ini.

Menurut Madhun, langkah keputusan pengadilan Eropa ini bisa jadi sikap “pemerasan halus” sebab selama banyak tuntutan Eropa kepada Hamas mengubah narasi dan aliran politiknya yang memusuhi Israel  atau berusaha mengubah sikap permanen Hamas yang tidak mengakui Israel.

Jika Hamas merespon tekanan Eropa itu maka akan merusak prinsip nasional, dan berkaca dari pengalaman sebelumnya Fatah pernah mengalami hal yang sama. Dimana makar Perancis dan barat, serta dinginnya sikap Rusia saat itu akhirnya memeloroti Fatah dengan konsesi demi konsesi yang berujung kepada Perjanjian Olso.

Peluang Berharga

Namun Madhun menyatakan, Eropa akan terpaksa mengakui Palestina dan perjuangan mereka selama bangsa Palestina bersatu berpegang teguh kepada prinsip. Eropa akan menghargai pandangan kita tentang bagaimana mengakhiri konflik dengan cara membela diri dan melawan.

Selain itu, keputusan pengadilan Eropa itu adalah peluang berharga bagi Mahmud Abbas presiden Palestina untuk membuka halaman baru dengan Hamas agar menyatukan barisan. (at/infopalestina.com)

Posting Komentar Blogger

 
Top