iklan

0

izzamedia.com – Belgia. Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan bahwa Muslim-lah yang saat ini berada di garis terdepan melawan terorisme dan ekstimisme.
Stoltenberg yang berbicara di depan wartawan di Brussel pada Selasa ini (17/11/2015), setelah pertemuan menteri-menteri pertahanan Uni Eropa menyatakan bahwa gelombang serangan terorisme saat ini bukanlah peperangan antara Barat dan Dunia Islam.
Sebelumnya, Beirut juga menghadapi dua serangan bom pada hari yang sama, seperti Paris, menyebabkan 43 orang tewas. Sementara Ankara pada 10 Oktober 2015 lalu juga menghadapi dua serangan bom yang menewaskan 102 orang, Pemerintah Turki ketika itu juga menuduh ISIS.“Muslim berada di garis terdepan memerangi terorisme serta ekstremisme, dan mereka menjadi korban yang utama. Terorisme tidak membedakan batas negara dan agama, sebagaimana yang kita lihat (tragedi bom) di Beirut dan Ankara,” jelasnya.
Pernyataan Stoltenberg muncul di tengah kekhawatiran munculnya kampanye hitam anti-pengungsi Arab dan Muslim setelah tragedi Paris, terutama melihat sejumlah partai garis kanan Eropa sudah mulai menyuarakan sentimen anti-pengungsi di kalangan pendukungnya.
“Seluruh sekutu NATO berpartisipasi dalam koalisi memerangi ISIS, dan kita mengintensifkan tugas dengan saling menukar analisa, informasi, dan data-data intelijen,” tambah Stoltenberg. 

sumber: dakwtuna.com

Posting Komentar Blogger

 
Top