iklan

0



Solo, NU Online  
Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah akhir pekan kemarin dipadati ribuan umat Islam, yang sengaja menghadiri acara bedah buku “Inilah Dalilnya: Penjelasan Al-Quran dan Sunnah atas Amalan Kaum Santri” karya Habib Novel (Noval) bin Muhammad Alaydrus, pengasuh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah. 

Pada acara yang dimulai dengan pembacaan kosidah dan shalawat ini Habib Novel menjelaskan tentang dasar hukum pelaksanaan beberapa amalan yang lazim dilakukan kaum santri di Indonesia. Amalan dimaksud antara lain qunut shubuh, maulidan, dan tahlilan.

Ia menegaskan bahwa amalan-amalan yang sudah biasa dilakukan kaum santri tersebut berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Namun, bukan berarti semua umat Islam harus menjalankan sesuatu yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia tersebut. 

“Kita sebagai umat Islam diajarkan untuk menghargai. Bahkan kepada orang-orang yang sesat sekalipun. Orang-orang yang salah sekalipun. Orang-orang yang nyata-nyata menyimpang dari ajaran Allah SWT, yaitu orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah subhanahu wata’ala,” ungkap Habib Novel di hadapan ribuan hadirin.

Habib Novel juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tumbuhnya sekelompok orang yang seolah mengharuskan semua umat Islam sepaham dengannya dalam memahami Al-Qur’an dan Sunah.

“La ikroha fiddin. Bahkan dalam beragama tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam. Lha, kalau untuk memeluk agama Islam saja tidak ada paksaan, bagaimana seseorang bisa dipaksa untuk mengikuti sebuah golongan, untuk mengikuti sebuah aliran?” Jelasnya kemudian.

Bedah buku Inilah Dalilnya: Penjelasan Al-Quran dan Sunnah atas Amalan Kaum Santri juga dapat Anda simak kembali dengan mengakses rekaman videonya akun Youtube yang dikelola Ar-Raudhah.


sumber: nu.or.id

Posting Komentar Blogger

 
Top