By: Nandang BUrhanudin
****
Di Mesir, 99 % pembunuhan dilakukan aparat terhadap anggota Ikhwanul Muslimin dan pro Konstitusional. => Media memutarbalikkan fakta,
Di Palestina, 98 % pelanggaran terhadap perjanjian damai dan pembunuhan sistemis dilakukan oleh agen-agen Mossad. => Media memutarbalikkan fakta bahwa yang melakukan teror adalah HAMAS, maka HAMAS adalah TERORIS.
Di Indonesia, 98 % korupsi dan pencucian uang dilakukan anggota, tokoh, dan simpatisan partai-partai Nasionalis Liberal Sekuler. => Media memutarbalikkan fakta, bahwa partai Islam -terutama PKS-adalah KORUP.
Ikhwanul Muslimin menjawb kebohongan media, dengan untaian kebajikan. Kendati 24 jam media di Mesir menebar propaganda dan kebohongan. Tapi tak lama berselang, rakyat melihat Ikhwanul Muslimin dan anggotanya adalah orang-orang yang teramat baik bagi dirinya. Bahkan para preman yang sekarang menyerang dan membakar kantor-kantor IM, adalah orang-orang yang di era Mubarak mendapatkan advokasi dan bantuan sosial dari IM.
HAMAS pun menjawab dengan jawaban yang sama. Rakyat Gaza menemukan, kader-kader HAMAS adalah mereka yang sigap saat tragedi ada. Hadir di kala masyarakat berduka. Kader HAMAS rela meregang nyawa, asal rakyat aman sentosa.
Kader-kader partai Islam -terutama- PKS bisa melakukan hal yang sama. Siap tandang ke gelanggang, di kala hujatan datang atau cibiran menendang. Toch pada akhirnya, rakyat pula yang menilai; siapa di antara kita yang paling baik amalnya. Menjelang 2014, wajar PKS membuat gagap para mafia. Karena senjata cinta-kerja-harmoni, senjata yang lebih kuat daripada tank baja.
(muslimina/izzamedia)
(muslimina/izzamedia)