iklan

0



Adakah diantara Anda yang sampai membaca kalimat ini sulit menabung? Karena pendapatan yang kecil, kebutuhan seabrek, banyak utang dan segunung alasan lain menghalangi Anda untuk menabung?
Saya bisa maklum dengan kondisi Anda tersebut, sebab saya pun mengalaminya. Namun, setelah Anda selesai membaca bagian ini, masih juga sulit untuk menabung, “TERLALU, SUNGGUH TERLALU” demikian kata Bang Haji. he…

Siapa yang paling butuh menabung? Si kaya atau Si Miskin?

Yuk, kita bandingkan!

1. Orang Miskin
Orang miskin perlu menabung untuk:
- Berjaga-jaga terhadap keperluan mendadak seperti masuk rumah sakit. 
- Memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dibayar langsung karena harganya mahal (perlu waktu untuk mengumpulkan uang). Misalnya: biaya masuk perguruan tinggi, beli mobil, rumah dsb.
- Berjaga-jaga kalau terkena musibah seperti PHK, hilang pendapatan dsb.
2. Orang kaya
Orang kaya perlu menabung untuk :
- Mengendalikan diri agar tidak boros dalam membelanjakan uang ke aktivitas belanja yang tidak perlu.
- Belajar menunda kesenangan.
- Mendidik anak-anaknya dengan contoh bagaimana menggunakan uang dengan tanggung jawab.

Nah, bagaimana? Sudah selesai membandingkannya?
Jadi, baik si kaya maupun si miskin keduanya butuh untuk menabung dengan tujuan yang berbeda. Jika dilihat dari tujuannya tersebut, maka yang paling butuh dan wajib untuk menabung adalah  SI MISKIN.

Jadi, jika sekarang Anda masih miskin, itu bukan alasan untuk tidak bisa menabung. Tapi justru alasan yang sangat kuat untuk bisa menabung.

Saya pertegas sekali lagi. Tabungan itu kebutuhan jika Anda ingin kaya, ia harus ada. Tabungan itu keinginan orang miskin yang tidak pernah bisa menabung.

Jika masih sulit juga untuk menabung. Ingat ini ya, menabung menjadi sulit bukan karena:

1. Sedikit atau kecilnya pendapatan
2. Banyak atau besarnya pengeluaran
3. Banyak utang

Tapi karena:

1. Belum terbiasa karena tidak pernah membiasakan diri
2. Merasa menabung itu nanti, sehingga tidak pernah datang masanya, uang keburu habis.

SOLUSINYA?

Dahulukan menabung sebelum mengkonsumsi. Artinya, di awal Anda menerima pendapatan sisihkan di muka 5% untuk zakat/derma/infak/sedekah, 10% untuk ditabung dan 15% untuk dana investasi. Sisanya bisa Anda habiskan.
Mengapa? Sebab orang kaya memiliki kebiasaan untuk membayar dirinya terlebih dulu (zakat, menabung, berinvestasi) baru membayar orang lain (bayar listrik, telepon, BBM dan belanja kebutuhan lainnya). Sebaliknya, orang miskin selalu membayar membayar orang lain dulu (pengeluarannya dulu) baru kemudian membayar dirinya jika masih ada uang. Jika tidak, dirinya tidak pernah mendapatkan bayaran, sehingga terus miskin. Semoga nggak miskin abadi ya.

Jika Anda sudah mulai bisa menabung, tahap selanjutnya adalah menjadikan Anda keranjingan untuk menabung. Bagaimana caranya?
1. Biasakan dari yang kecil dan mudah dilakukan.
Yang penting kedisiplinan dalam menyisihkan pendapatan di muka, bukan jumlahnya.
2. Nikmati hasil tabungan Anda.
Setelah cukup, gunakan tabungan Anda untuk menjadikan hidup Anda lebih nyaman seperti membeli rumah baru yang lebih luas atau mobil baru yang lebih nyaman dikendarai.

Sebagai penutup subbab tentang menabung, berikut ini saya sajikan berbagai bentuk tabungan yang bisa Anda pilih atau lakukan semuanya juga boleh.

1. Uang 
Paling aman disimpan di bank
2. Barang
Sebaiknya yang bernilai investasi seperti : emas batangan, kalau tidak ada perhiasan juga lumayan atau koin emas, lukisan, patung. Bisa juga bahan bangunan seperti : batu, pasir, semen, kayu atau sekalian aja rumah untuk dikoskan atau disewakan.
3. Amal  sholeh / kebajikan
Ini merupakan tabungan Anda di rekening bank kehidupan (akhirat) dalam bentuk deposito rezeki dan tiket masuk surga. 
Amin


Author : EDI SUSANTO, BUSINESS OWNER Bimbingan Belajar AntusiasNarasumber Sindo Finance Sindotrijaya FM Semarang, Sugihnom University, Penulis The Science of Rezeki, Pembicara seminar keuangan & bisnis;  fb : edisusanto.dahsyat

Posting Komentar Blogger

 
Top