iklan

0

“Mas, saya tadi mampir ke blognya mas tapi belum ada tulisan terbaru, ya?” begitulah pesan yang masuk di chatt FB saya. Betul-betul saya belibet menjawabnya. Walaupun saya bisa mengemukakan sekian banyak argumentasi tetapi argumentasi tentunya tidak  mengubah keadaan. Pilihan paling tepat untuk menanggapi adalah mengakui kenyaataan dan segera bertindak. Dalam banyak kesempatan hal tersebut lebih efektif dibanding berargumentasi. Oya, saya jadi lebih ngeh ternyata ada yang sering mampir ke lapak inspirasi saya di www.parimansiregar.blogspot.com. Sekedar menengok sampai menikmati suguhan inspirasi dari tulisan yang disajikan. Mungkin ada yang haus inspirasi dan merasa tersegarkan dengan tulisan yang update. Benar kata teman saya, “Harus sering update, kalau ada pembaca yang mampir dan tidak ada yang update kasihankan”.

Mendapati pesan teman tadi, saya jadi teringat kunci dari sebuah kesuksesan dalam hal apapun dan kali ini saya akan kupas di sini. “Ketekunan”, itulah kunci yang saya maksudkan.

Sebuah kata yang merangkum banyak hal, seperti daya tahan, konsistensi, keberlanjutan, dan tentunya progresifitas pencapaian.  Untuk menjadi berhasil, kita membutuhkan ketekunan. Saya jadi ingat komitmen saya untuk bisa menerbitkan buku sebelum lulus kuliah S1. Kepada guru menulis saya, Pak Doni Riyadi (Pegiat Jurnalistik Wedang Jahe Semarang), sempat saya berkomitmen pada beliau untuk menulis setiap hari setidaknya satu inspirasi. Entah pada tulisan inspirasi yang keberapa ratus bahkan ribu yang akhirnya melecut menjadi buku MASTER from minder.

Lagi-lagi ketekunan dalam hidup menjadi salah satu hal pokok dalam meraih kesuksesan. Tentu kita mengenal istilah outlier. Dikatakan bahwa ketika seseorang ingin menjadi expert di sebuah bidang, setidaknya 10.000 jam harus didedikasikan untuk mendalami bidang itu. Seperti saya yang begitu bersemangat menjadi public speaker (trainer, motivator, inspirator) jika ingin benar-benar ahli, perlu mengalokasikan 10.000 jam untuk praktik berbicara di depan umum. Sudah kebayang bagaimana memiliki ketekunan? Banyak orang yang ‘gagal’ bukan karena dia tidak pinter tetapi karena tidak tekun. “Sopo kang temen bakal tinemu”, begitu kata orang Jawa. Siapa yang tekun akan mendapatkan buah manis dari ketekunannya.


“Ketekunan” terminologi yang dekat dengan istilah “sabar” dan “istiqomah”. Tentu familiar dengan pepatah Arab, “Man shabara zhafira”, yang artinya "Siapa yang bersabar akan beruntung". Kita pastinya ingat bagaimana jawaban Rasulullah SAW ketika seorang sahabat datang kepada beliau meminta nasehat. Sahabat itu berharap nasehat yang tidak bakal didapatkan dari siapapun kecuali Rasulullah SAW. Kala itu Rasulullah menasehatkan, “Berimanlah kepada Allah lalu istiqomahlah”. Pahamlah kita, dalam beriman butuh keistiqomahan, senantiasa terus menjaga dan meningkatkan keimanan.

“Melaksanakan ketekunan tidak semudah mengucapkan”, begitu umumnya orang mengatakan. Memang benar demikian. Lebih-lebih lagi manusia yang disadari tempat salah dan lupa. Perlu sering diingatkan agar kembali fokus. Butuh terus dimotivasi agar tetap dalam track meraih yang dicitakan. Bisa dipahami ketika tiap khutbah Jum’at diawali dengan ajakan untuk terus meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Bahkan menjadi syarat wajib khutbah jum’at. Poin inti khutbah yang harus tersampaikan adalah ajakan (mengingatkan) untuk istiqomah atau tekun dalam beriman. Orang bisa saja kuat mengangkat beban 100 kg tetapi bagaimana kalau mengangkat beban 10 kg saja tetapi menahannya selama 12 jam. Kira-kira kuat yang mana? Betah yang mana? Begitulah ketekunan.

Sepertinya akan bisa menghabiskan banyak halaman untuk mengupas ketekunan. Bagaimanapun kita memahami arti penting ketekunan dan tantangan untuk tekun.
“Saat sebuah komitmen telah ditetapkan, ketika itu bersiaplah belajar ketekunan”.
Semoga dimudahkan. (Pariman Siregar)


Author: Pariman Siregar. Penulis, Coach Di  Master From Minder  , Pendiri  Quantum Motivation Center, Supervisor Di Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa Republika  , Narasumber Di TrijayaFM Semarang  Dalam Acara Mutiara Pagi Official Blog:  Parimansiregar

Posting Komentar Blogger

 
Top