iklan

0
Din Syamsuddin terpilih menjadi Ketua Umum MUI, Selasa malam (18/2), menggantikan Kyai Haji Sahal Mahfud yang meninggal bulan lalu. Dengan terpilihnya Din, diharapkan MUI bisa menjadi organisasi yang benar-benar mengayomi umat Islam sehingga kewibawaan para ulama pun terjaga.

“Saya mendukung dan mendoakan Prof Dr Din Syamsudin sukses memimpin MUI. Saya yakin Pak Din mampu memimpin MUI seperti tokoh Muhammadiyah pertama kali memimpin MUI yakni Buya Hamka,” kata Co-Presiden International Youth Committee Religion for Peace (IYCRfP) Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (18/2).

Menurut Dahnil, rekam jejak Din Syamsuddin dalam menjaga wibawa umat Islam telah teruji saat memimpin Muhammadiyah dan forum dunia. “Setidaknya menunjukkan kapasitas pribadi Prof Din akan mampu membawa MUI sebagai lembaga yg berwibawa, sebagaimana Buya Hamka memimpin MUI dulu,” ujarnya.

Selain dikenal sebagai Ketua PP Muhammadiyah, Din juga aktif memperkenalkan Islam yang damai dan toleran di Nusantara dan luar negeri.

Din aktif melakukan kegiatan lintasagama untuk memberikan pengertian arti penting hidup damai di tengah perbedaan. Yang bersangkutan pun kerap memberikan kuliah umum di kampus di Barat seperti di Amerika dan Eropa tentang keislaman.

MUI Netral di Tahun Politik

Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang baru, Din Syamsuddin diminta tetap menempatkan MUI pada posisi netral dan tidak berpihak kepada kelompok politik manapun. Demikian pesan yang disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Djunaidi kepada Din.

“Kami berharap di tahun politik ini MUI jangan di bawa ke kanan atau ke kiri,” kata Muhyidin kepada media nasional, Selasa (18/2).

Dengan kata lain, tambah Muhyidin Djunaidi, MUI hanya mengedepankan pelayanan ummat bukan pada kelompok politik tertentu. “Kita yakin Pak Din mampu menjaga netralitas itu,” kata Muhyidin optimistis.

Selain itu, ia juga berharap Ketua Umum MUI yang baru ini konsisten memberikan pencerahan dan pencerdasan keagamaan kepada umat Islam. Termasuk di saat tahun politik ini memberikan pemahaman pentingnya tidak Golput, tapi bukan mengarahkan ke kelompok politik tertentu.

Muhyidin juga meminta Ketua Umum yang baru mampu membawa MUI semakin kuat dan mengglobal, seperti kiprah Din Syamsuddin selama ini yang telah dikenal di dunia internasional. Termasuk memperkuat posisi MUI yang terus proaktif memperkuat umat terhadap hantaman dekadensi moral dan akhlak bangsa.

Rencananya, Ketua MUI baru Din Syamsuddin akan dibacakan keputusan tersebut di rapat pleno pada Selasa, 4 Maret 2014 mendatang. Ketua Umum MUI kali ini merupakan Ketua Umum ke enam MUI dan Ketua Umum ke tiga yang berasal dari Muhammadiyah. Tiga Ketua Umum MUI sebelumnya berasal dari Nahdlatul Ulama.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini telah terjadi politisasi MUI yang sangat gencar, di mana beberapa unsur dalam MUI berusaha mempertajam pertentangan antara 2 mazhab utama Islam, yaitu Sunni-Syiah di Indonesia. Hal ini terlihat jelas dengan beredar-luasnya buku anti-Syiah yang mengatasnamakan MUI yang tidak mampu dicegah oleh MUI sendiri. Din Syamsudin yang dikenal kuat sebagai tokoh yang toleran diharapkan tidak akan membiarkan hal ini terus berlanjut.[ca/detiknews/izzamedia]

Posting Komentar Blogger

 
Top