iklan

0
Sore itu, panitia sudah sibuk dengan segala persiapan penyambutan kedatang orang nomor satu Sumatera Utara ini. Mulai dari panggung, dekorasi tempat, menyusun kursi, sound system, dll. Persiapan yang sangat singkat awalnya meragukan sebagian besar panitia. Tetapi berkat keyakinan dan dorongan yang diberikan oleh Ustad H. Edi Hasan Nasution, Lc dan Ustad Mukhtar Shabri, Lc sebagai penanggungjawab acara, maka kami selaku panitia memantapkan usaha untuk membuat acara semaksimal mungkin.


Menjelang maghrib, semua persiapan selesai. Termasuk makan malam undangan. Kekhawatiran tinggal satu, yakni para undangan. Mungkinkah mereka datang dengan undangan kilat yang diberikan pagi tadi? Oh iya, perlu saya sampaikan kalau target undangan yang disebar panitia hampir mencapai 1000 orang. Gila bukan? Tapi semua berawal dari keyakinan dan keikhlasan, pasti kami bisa.

Azan Isya berkumandang, panitia mulai gelisah. Undangan belum sampai 20% dari target. Kami pun sholat. Selepas sholat, kami kaget ternyata undangan sudah ramai. Tempat-tempat sudah diisi oleh para undangan. Sekitar setengah jam saja setelah sholat isya undangan yang hadir sudah melebihi 60% dari target. 

Alhamdulillah. Pukul 09.00 orang sudah padat. Tim nasyid pun sudah menyanyikan lagu-lagu andalannya. Bertambah pula kekhawatiran kami. Sudah dimana Pak Gubernur?

Kami dapat kabar konfirmasi bahwa Gubernur sudah hampir tiba. Lega rasanya ketika iring-iringan rombongan Gubernur sampai ke lokasi acara. Turun dari mobil Mas Gatot menyalami para undangan satu persatu. Tiba-tiba ada undangan yang nyeletuk, "Mas Gak Pakai Peci?", sambil mengulurkan pecinya untuk dipakai sang Gubernur. Sambil tersenyum, Gatot menerima peci tersebut dan memakainya tanpa rasa sungkan sedikitpun. Sungguh keakraban yang luar biasa.

Malam itu, masyarakat menghabiskan waktu melepas rindu dengan Gubernur. Ada yang membawa permintaan, keluhan, minta foto sampai kritikan semuanya diterima Gatot dengan senyuman keikhlasan.
Sekitar pukul 24.00. acara pun selesai. Gatot pergi ke Mess Pemprovsu untuk istirahat, begitu pula para undangan pulang ke rumah masing-masing setelah puas berjumpa dengan pemimpinnya. Kami panitia seolah hilang letihnya tengah malam itu setelah melihat senyum keikhlasan dari Mas Gatot.

Besok paginya adalah acara khusus pertemuan Gubernur dengan kader PKS Se- Tapsel dan PSP. Acara ini dibungkus dengan acara sarapan pagi bersama. Kader dan pengurus DPC dari yang dekat sampai yang jauh berdatangan. Yang jauh, tentu datang sehari sebelum acara, seperti SDH dan Aek Bilah yang jarak tempuhnya memakan waktu hampir satu hari. 

Para kader dan Pengurus DPC berdatangan langsung mengambil jatah sarapannya dan duduk diatas tikar yang disiapkan. 

Disinilah terjadi dialog yang lucu antar kader.

"Gubernur sudah dimana, sarapan udah mau habis ini" kata seorang.
"Iya betul, kok Pak gatot belum datang" Ujar yang lain.
"Itu yang disampingmu siapa?" Jawab seorang yang lain lagi.

Tiba-tiba semua saling lirik, dan tersipu malu. Ternyata dari tadi Pak Gubernur sudah ikut sarapan disamping mereka. Kami pun tertawa. Memang Mas Gatot memakai pakaian yang tidak formal, sehingga sulit membedakan dengan kader yang lain.

Selesai sarapan semua saling tukar fikiran dengan Gubernur. Ada yang meminta bantuan juga, sampai ada yang curhat. 

Selesai acara dialog, dilanjut foto bersama dengan Mas Gatot. Dan selesai itu beliau melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Padang Lawas. 

Salah seorang pengurus DPC paling jauh, yaitu SDH dan Aek Bilah, Muhammad Ali Ritonga mengatakan, "Perjalanan seharian agar dapat berjumpa dengan Gubernur terobati dengan senyuman khas dan ikhlas oleh beliau," Katanya.

Semoga Allah menjaga keikhlasanmu Pak Gubernur. Semoga Allah juga menjaga senyummu, sampai kita kelak dipertemukan oleh Allah di SyurgaNya dengan senyum khas kita masing-masing. Amin 

Posting Komentar Blogger

 
Top