iklan

0
Foto-foto mengerikan berikut ini menunjukkan tindakan kanibalisme seseorang yang dijuluki Si Anjing Gila sedang memakan potongan daging seorang Muslim tak berdosa untuk kedua kalinya dalam pembantaian yang terjadi beberapa minggu belakangan.
Dalam salah satu adegan, “Si Anjing Gila” – dengan nama asli Ouandja Magloire – terekam sedang memotong-motong daging dari tubuh seorang Muslim tak berdosa yang dibunuh, kemudian teronggok dan dibakar di jalanan Ibukota Republik Afrika Tengah, berdekatan dengan sekujur mayat lain yang berjarak tak seberapa jauh darinya.
Foto lain menunjukkan ia sedang menjilati belatinya yang berlumuran darah saat berdiri diatas sekujur mayat dengan menggunakan kaos yang sama dipakai ketika melakukan tindakan kanibalisme tadi.
Seseorang dengan julukan Si Anjing Gila terekam sedang memotong-motong seonggok mayat untuk dimakan, dimana dua mayat Muslim tak berdosa sedang dibakar di jalanan Bangui, Republik Afrika Tengah.
Seseorang dengan julukan Si Anjing Gila terekam sedang memotong-motong seonggok mayat untuk dimakan, dimana dua mayat Muslim tak berdosa sedang dibakar di jalanan Bangui, Republik Afrika Tengah.
Si Anjing Gila sedang menjilati belati yang berlumuran darah, disaat kerumunan dibalakangnya tengah mempersiapkan untuk membakar mayat seorang Muslim tak berdosa di Bangui.
Si Anjing Gila sedang menjilati belati yang berlumuran darah, disaat kerumunan dibelakangnya tengah bersiap untuk membakar mayat seorang Muslim tak berdosa di Bangui.
Foto-foto mengerikan ini diambil di Bangui pada hari Ahad (16/2).
Menurut Associated Press, mayat tersebut dibunuh oleh penduduk disekitar daerah Sango dalam aksi balas dendam atas pembunuhan terhadap seorang sopir taksi asal Sango yang dibunuh sehari sebelumnya.
Dua mayat tersebut disinyalir adalah orang Muslim yang sedang lewat, namun terlepas dari perlindungan pasukan perdamaian Perancis dan Afrika.
Wartawan peliput peristiwa mengerikan ini mengatakan bahwa Magloire tidak ikut ambil bagian dalam pembantaian terhadap Muslim tersebut, namun ia ikut serta merayakan setelahnya.
Menurut sumber wartawan tersebut, dia adalah satu-satunya orang di Republik Afrika Tengah yang dikenal gemar melakukan aksi kanibalisme.
Sementara itu, Catherine Samba-Panza, 59, terpilih sebagai presiden Republik Afrika Tengah dan menggunakan kesempatan pidato perdananya untuk menyeru pihak Muslim dan Kristen supaya mengakhiri pertikaian.
Berbicara kepada milisi Kristen ‘Anti-Balaka’, Samba-Panza mengatakan, “Tunjukkanlah dukungan kalian terhadap kepemimpinanku ini dengan memperlihatkan niatan tulus kalian untuk meletakkan senjata.”
Dia melakukan pendekatan yang serupa terhadap pihak pemberontak Muslim ‘Seleka’ dan menyeru mereka, “Hentikan aksi kalian yang membuat orang-orang menderita.”
“Mulai hari ini, saya adalah presiden Republik Afrika Tengah, tanpa kecuali.”
Beberapa orang sedang membawa mayat Muslim tak berdosa di jalanan Ibukota Bangui,  Republik Afrika Tengah pada hari Ahad (16/2)
Beberapa orang sedang membawa mayat Muslim tak berdosa di jalanan Ibukota Bangui, Republik Afrika Tengah pada hari Ahad (16/2)
Tentara Perancis sedang melihat mayat seorang Muslim tak berdosa yang tengah terbakar.
Tentara Perancis sedang melihat mayat seorang Muslim tak berdosa yang tengah terbakar.
“Prioritas utama adalah mengakhiri penderitaan masyarakat, mengembalikan keamanan dan kekuasaan negara di seluruh wilayah negara.
Samba-Panza, mantan Walikota Bangui – dimana serangan Si Anjing Gila bertempat – , adalah seorang Kristen, tetapi dalam pencalonannya sebagai presiden ia tidak berkampanye berdasar sentimen keagamaan.
Perkembangan lainnya, Uni Eropa hari ini sepakat untuk mengirim 1000 tentara ke wilayah konflik tersebut untuk mengembalikan ketertiban.
Misi perdamaian yang akan mengambil daerah operasi di sekitar Ibukota tersebut direncanakan akan berlangsung selama enam bulan dan diharapkan akan melibatkan 400 hingga 1000 orang tentara.
Tentara-tentara tersebut akan membantu 1600 tentara Perancis dan tentara Uni Afrika (MISCA) yang saat ini telah mencapai 4400 tentara di lapangan.
Bantuan internasional untuk Republik Afrika Tengah pada tahun ini dijanjikan mencapai 496 juta dollar AS (302 juta poundsterling).
Pada hari-hari mengerikan di Afrika Tengah sebelumnya, telah dilaporkan dari Bangui kisah Magloire yang sedang memakan kaki seorang Muslim yang, menurut BBC, ditarik dari sebuah bus, dipukuli, dianiaya dan kemudian ditusuk-tusuk sebelum akhirnya dibakar kedalam api.
Biadab: Ouandja Magloire - yang menjuluki dirinya Si Anjing Gila - sedang memakan kaki seorang  Muslim yang dibantai gerombolan Kristen di Republik Afrika Tengah.
Biadab: Ouandja Magloire – yang menjuluki dirinya Si Anjing Gila – sedang memakan kaki seorang Muslim yang dibantai gerombolan Kristen di Republik Afrika Tengah.
Setelah insiden pembantaian terjadi, Magloire memegang kaki mayat Muslim tersebut dan memulai mengunyahnya.
Magloire mengatakan kepada wartawan BBC ketika itu bahwa aksinya merupakan balas dendam atas pembunuhan terhadap istrinya yang tengah hamil, saudari iparnya dan bayinya.
Dia mengaku bahwa orang-orang Muslim bertanggungjawab dan ia marah kepada mereka.
“Mereka datang dengan mendobrak pintu rumah dan memotong bayiku menjadi dua. Aku berjanji bahwa aku akan membalas kejadian itu,” ujarnya.
Si Anjing Gila melihat korbannya di sebuah minibus dan mengikutinya setelah melihat bahwa korbannya tersebut tampaknya seorang Muslim.
Ia bersama-sama dengan kerumunan 20 pemuda Kristen memaksa sopir bus berhenti dan menarik korban tersebut dari bus.
Tanpa menunjukkan emosi dan penyesalan ia mengatakan kepada BBC, “Aku tumpahkan minyak diatas mayat Muslim itu. Aku bakar dia. Aku makan kakinya sampai tulang-tulangnya tampak putih.”
Para saksi kejadian itu tidak melakukan tindakan pencegahan apapun, bahkan mereka merekam aksi pembantaian tersebut dengan telepon genggam, termasuk aksi kanibalismenya.
Sebuah rekaman video memperlihatkan pipi Si Anjing Gila yang terlihat menggembung karena banyaknya daging yang dia konsumsi saat memakan korbannya.
Saksi kejadian tersebut, Jean-Sylvestre Tchya, mengatakan kepada wartawan AFP, “Seseorang mengambil bagian lengan korban pembantaian kemudian pergi dan membeli beberapa buah roti, lalu ia mulai mengunyah daging korban bersama roti yang ia bawa tadi.”
“Kejadian itu membuat beberapa orang merasa mual dan beberapa lainnya merasa ngeri.”
Saksi lainnya, Alain Gbabobou, mangaku melihat seorang lelaki membawa kepala manusia dan berkata bahwa ia akan ‘makan besar’ dengan itu.
Brutal: Kerumunan orang sedang melempari sebuah mobil yang membawa dua anak dari mantan Kolonel tentara Seleka di perbatasan zona perlindungan PBB di Bangui pada hari Ahad (16/2).
Brutal: Kerumunan orang sedang melempari sebuah mobil yang membawa dua anak dari mantan Kolonel tentara Seleka di perbatasan zona perlindungan PBB di Bangui pada hari Ahad (16/2).
Para pemuda dengan golok dan belati meneror Muslim di Bangui.
Para pemuda dengan golok dan belati meneror Muslim di Bangui.
Menurut harian The Sunday Telegraph, kejadian tersebut kemungkinan besar bukanlah kejadian tunggal karena menurut salah satu sumber bahwa lebih dari satu orang telah dimakan.
Seorang pekerja misi kemanusiaan mengatakan kepada wartawan harian tersebut, “Mereka menggunakan golok untuk membantai korban, membakar tubuhnya dan memakannya.”
Terpilihnya Samba-Panza terjadi setelah 10 bulan pemberontak Seleka mengambil alih pemerintahan dan menunjuk pemimpin mereka, Michel Djotodia, sebagai presiden Muslim pertama di Republik Afrika Tengah dengan penduduknya yang mayoritas beragama Kristen.
Namun Djotodia terbukti tidak berdaya dalam mengendalikan tentaranya dan banyak diantara mereka mengamuk, membunuh, memperkosa dan melakukan penjarahan dengan target penduduk mayoritas Kristen.
Beberapa komunitas Kristen merespon hal tersebut dengan membentuk milisi pertahanan dan menyerang orang-orang Muslim. Kedua belah pihak dituduh oleh lembaga-lembaga pemantau hak asasi manusia telah melakukan kekerasan massal dan PBB juga telah memperingatkan akan adanya potensi genosida antar agama.
Djotodia lengser dari jabatannya dibawah tekanan pihak internasional pada 10 Januari lalu.
Sejauh ini dilaporkan terdapat sekitar 1000 nyawa korban pembunuhan beserta cerita mengerikan kanibalisme diseputarnya, dihubungkan dengan sosok diktator ‘tangan besi’ Jean Bedel Bokassa yang memerintah Republik Afrika Tengah antara tahun 1966 hingga 1979.
Ia dilaporkan oleh banyak kalangan sebagai seorang diktator brutal dan dituduh telah memakan daging manusia bersama makanan yang dihidangkan bagi para pejabat yang mengunjunginya. Ia juga dilaporkan memberi makan hewan peliharaannya dengan daging yang berasal dari tubuh musuh-musuhnya.
Dia meninggal pada tahun 1996 dan mendapatkan pengampunan ‘anumerta’ pada tahun 2010.
Beberapa milisi Kristen percaya bahwa daging manusia akan membuat mereka tak terkalahkan dan menaruh beberapa potongan daging itu kedalam jimat yang mereka kenakan.
=o0o=
Sumber berita dari harian berita Inggris, Dailymail. Sudut pandang berita adalah murni dari sisi redaktur Dailymail. Naskah berita diterjemahkan secara bebas. Keterangan lebih lengkap silakan baca naskah aslinya di: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2542662/Footage-emerged-cannibal-eating-leg-Muslim-Central-African-Republic.html#ixzz2tfseJ88E

Posting Komentar Blogger

 
Top