iklan

0


Suatu hari Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah datang kepada Rasulullah dengan membawa sebuah pertanyaan, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ajarkanlah kepadaku ucapan yang aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang selain engkau.”

Permintaan ini sederhana, tapi sangat luar biasa. Dengan bahasa kita, Abu Amrah seolah berkata, ”Ya Rasulullah, berikan aku quote motivasi yang tidak aku dapatkan selain dari engkau. Kalimat yang tidak akan aku dapatkan dari motivator manapun; tidak aku dapatkan dari Mario Teguh, Andri Wongso, Tung Desem, Yusuf Mansur, Ippho Santosa; pokoknya tidak aku dapatkan dari orang lain, ya Rasul!”

Menerima pertanyaan yang hebat ini, Rasulullah pun menjawab tak kalah dahsyat. “Qul amantu billah, tsummas taqiim. Katakanlah: 'aku beriman kepada Allah' kemudian beristiqomahlah!” (HR. Muslim)

Istiqomah. Kalimat ringkas berjuta makna. Istiqomah inilah yang mampu merangkum seluruh kalimat motivasi bahkan materi dari para motivator dan trainer. Pantas jika Ibnu Rajab mengatakan, “Wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini sudah mencakup wasiat dalam agama ini seluruhnya.” [Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam]

Semua orang ingin sukses. Semua orang punya cita-cita. Seluruh manusia punya dream yang ingin diwujudkan. Tapi tanpa adanya sikap Istiqomah, semua hanya jadi angan-angan belaka. Karena dalam sikap Istiqomah inilah tersimpan 5 karakter kesuksesan yang ditulis dalam buku karya Drs. H. Toto Tasmara, Menuju Muslim Kaffah Menggali Potensi Diri (GIP, Jakarta, 2000).

Commitment

Orang sukses adalah orang yang berkomitmen untuk meraih impian-impiannya. Ia SIAP melakukan apapun, kapanpun dan dimanapun serta berapapun besarnya untuk meraih impian-impiannya. Ia menghilangkan kata-kata yang dimiliki oleh orang-orang gagal yaitu kata “tapi”, “jika” dan “alasan”.

Jika ia mengatakan ingin sukses, perbuatannya menunjukkan bahwa ia orang sukses. Allah Ta'ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS. Ash Shaf: 2-3)

Tunjukkan bahwa Anda ingin sukses dengan tindakan-tindakan Anda. Satukan perkataan Anda dengan perbuatan Anda. Itulah orang-orang yang berkomitmen. Hanya orang yang melakukan apa yang ia katakan yang akan meraih mimpi-mimpinya.

Consistence

Salah satu tanda kesuksesan adalah mulai ikhtiar tanpa henti. Perjalanan 100 km dimulai dari langkah pertama. Boleh bermimpi hingga Z tapi harus berani mulai dari A. Dan langkah ini harus konsisten. Para pencari kemenangan tidak boleh putus di tengah jalan. Karena konsisten dalam beramal dan berikhtiar lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ‘Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim)


Consequence

Ahmad Rifa’i Rif’an dalam buku Man Shabara Zhafira (Elexmediakomputindo, 2013) menguak salah satu penyebab sebagian orang masih ada yang gagal adalah tidak sabar menjalani semua proses yang seharusnya diselesaikannya sebelum ia benar-benar berhak untuk meraih medali kesuksesan.

Kesiapan menanggung resiko dalam perjuangan adalah salah satu syarat kemenangan. Syarat inilah yang diberikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Khabbab bin Arott radhiyallaahu ‘anhu meminta beliau untuk segera mendoakan kemenangan karena tidak tahan dengan siksaan kafir Quraisy.

Beliau bersabda, ‘Orang-orang yang sebelum kamu itu ada seseorang yang ditanam hidup-hidup, ada seseorang digergaji dari atas kepalanya sehingga tubuhnya terbelah dua dan ada pula seseorang yang disisir dengan sisir besi yang mengenai daging dan tulangnya, tetapi yang demikian itu tidak menggoyahkan mereka dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti akan mengembangkan agama Islam hingga merata dari Shan’a sampai ke Hadhramaut, dan masing-masing dari mereka tidak takut melainkan hanya kepada Allah atau takut serigala menyerang kambingnya. Tetapi kamu sekalian sangat tergesa-gesa’.” (HR. Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, Nasai)


Confident 

Kepercayaan diri sangat urgen sebagai pilar keimananan dan kemenangan. Kalau Anda Berpikir Anda Bisa, Anda Bisa. Kalau Anda Berpikir Anda Tidak Bisa, Anda Tidak Bisa. Selaras dengan firman Allah Ta'ala dalam sebuah hadits qudsi, “Aku menuruti prasangka hamba terhadapKu, jika Ia berprasangka baik terhadapKu, maka baginya kebaikan, maka jangan berprasangka terhadap Allah kecuali kebaikan”. (HR. Bukhari)

Para pemenang adalah orang yang selalu percaya diri meski dalam posisi rugi, terjepit, kalah bahkan gagal. Ia percaya bahwa ia mampu memperbaiki kesalahan, yakin bisa membalikkan keadaan. Yakin bahwa ada Allah Ta'ala yang selalu menolong. “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imran: 139)

Creative
Puncak dari kemampuan berfikir adalah kreativitas. Kreativitaslah yang membuat manusia menjadi survive, bertahan hidup, dan menjadi eksis. Kini belajar dan bekerja dengan keras tidaklah memadai lagi. Kita juga harus belajar dan bekerja dengan cerdas. Bahkan lebih jauh kita harus senantiasa mengembangkan cara belajar dan bekerja yang kreatif. Berfikir kreatif berarti bernalar dengan mengembangkan daya cipta, mengurai ide-ide, serta memecahkan masalah (problem solving).

Kompetisi yang semakin sulit dimasa mendatang menjadi tantangan yang berat bagi kehidupan. Bekal pengetahuan (hafalan) tidak lagi memadai sebab perkembangan pengetahuan dan informasi demikian pesat. Maka yang dibutuhkan adalah mengasah kreativitas agar selalu menemukan jalan keluar di saat terbentur tembok masalah. Sesuai dengan ayat yang kita hafal, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.” (QS Ar Ra'du: 11)

Itulah istiqomah. Pemilik karakter ini akan mendapatkan jaminan kesuksesan dalam kehidupan dan keimanan. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf: 13-14)

Mari perbanyak doa, Robbanaa afrigh 'alainaa shobroon wa tsabit aqdaamanaa wan shurnaa 'alal qoumil kaafiriin,Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)

Bi idznillah, be a winner!

Yusuf Hartanto
Guru SD IT Bina Insani Semarang

Posting Komentar Blogger

 
Top