Bentrokan memuncak setelah sejumlah tentara israel memasuki Masjid Al-Aqsa di jerusalem.
Pasukan pengamanan israel menggunakan gas air mata ketika memaksa masuk ke area masjid dan menangkap warga palestina.
Omar
Kiswani pengurus mesjid Al-Aqsa mengatakan ada 80 pemukim yahudi yang
di lindungi tentara israel menyerang kedalam masjid ketika konfrontasi
dengan warga palestina.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi
israel menyatakan bahwa warga yang protes menggunakan topeng dan
memasuki masjid Al-Aqsa adalah pelempar batu dan petasan ke arah polisi.
Seorang
saksi dari warga muslim menyatakan bahwa polisi israel masuk kedalam
masjid dan menyebabkan kerusakan, dan karpet didalam masjid sebagian
terbakar.
Pertempuran kemudian berlanjut diluar komplek masjid, dan polisi israel menembakkan gas air mata dan granet kejut.
Pasukan
israel menutup pintu masuk kemesjid untuk para jamaah yang akan
beribadah setelah pertempuran yang terjadi beberapa jam sebelum
dimulainya tahun baru yahudi, rosh hashanah.
Presiden palestina Mahmoud Abbas mengutuk penyerangan oleh pemerintahan israel tersebut.
Pernyataan
dari Kantor Kepresidenan menyatakan, Presiden mengecam keras serangan
militer dan polisi penjajah terhadap Masjid Al-Aqsa dan agresi terhadap
orang beriman yang ada di sana.
Mustafa Barghouti, Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan bahwa polisi Israel tidak jujur.
“Polisi Isreali berbohong, mereka telah berbohong sebelum dan mereka berbohong lagi,” katanya.
Al
Jazeera Scott Heidler, melaporkan dari Yerusalem, mengatakan ada
beberapa laporan bahwa kelompok-kelompok Yahudi dan aktivis Yahudi yang
tidak seharusnya berdoa di kompleks Al-Alqsa sampai di sana dan ini
adalah apa yang bisa memicu bentrokan.
“Kami mendengar bahwa
Menteri Pertanian, anggota dari partai politik sayap kanan di sini di
Israel, sedang menunggu untuk masuk ke kompleks pagi ini. Jika itu
langsung memicu apa yang kita lihat, sulit untuk mengatakan.” Kata
Heidler.
Gangguan datang dengan ketegangan meningkat setelah
Menteri Pertahanan Moshe Yaalon Israel pekan lalu melarang dua kelompok
Muslim memasuki kompleks masjid – situs tersuci ketiga Islam.
Israel
merebut Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, dalam Perang Enam Hari
tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak
diakui oleh masyarakat internasional.
sumber : aljazeera.com
Posting Komentar Blogger Facebook