iklan

0


Jakarta, izzamedia.com
Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin menginginkan pesantren dan masyarakat pesantren secara luas mengoptimalkan jaringan internet. Dia juga mengharap dengan adanya internet, komunikasi antarpesantren makin kuat.

Demikian salah satu sari obrolan NU Onlinedengan Lukman Hakim Saifuddin melalui pesan langsung jejaring sosial twitter, Selasa malam (2/10) yang dimulai pukul 21.37. NU Online menghubunginya dalam rangka menyerap harapan banyak pihak terkait kerja-kerja Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU lima tahun ke depan.

Saat ditanya mengapa internet, Lukman Hakim yang alumni Pesantren Gontor Ponorogo ini menjawab,"Kita hari ini menghadapi dunia baru. Dan dunia baru itu bernama internet, jaringan komunikasi tanpa batas, dengan segala macam bentuknya, menembus waktu secepat kilat tanpa ada yang dapat menghalang-halangi. Pesantren harus menjadi penduduk internet yang aktif dan positif."

"Saya menginginkan jaringan komunikasi antarpesantren yang saling terkoneksi via internet dan memiliki website khusus sebagai media komunikasi. Ini tugas RMI selaku departemen di PBNU yang membidangi kepesantrenan," terangnya.

Selain internet, Lukman Hakim juga mengharapkan RMI segera memiliki database terkait jenis pesantren, keragaman pesantren, hingga kekhasan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia, termasuk di dalamnya bidang keahlian para pengasuh dan ulama pesantren.

"Pesantren ini kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki negeri muslim di manapun. Dan di dalam pesantren itu sendiri memiliki khazanah yang berbeda-beda yang semuanya tidak hanya mendukung pengembangan dunia Islam, tapi juga kehidupan berbangsa. Saya kira bangunan database ini juga efektif dengan adanya internet. Begitu juga kerja-kerja penyiarannya," jelasnya.

Terkait kaderasi ulama, Lukman Hakim yang putra seorang kiai yang juga mantan menteri agama era Orde Lama KH Saifuddin Zuhri, mengatakan bahwa majelis-majelis bahtsul masail secara periodik penting terus digelar dengan baik.

 "Bahtsul masail, selain menggodog kader-kader pesantren, sekaligus juga bentuk tanggungjawab atas persoalan keumatan." tulis Lukman pukul 23.11.

Rabithah Maahid Islamiyah NU atau asosiasi pesantren NU lahir 20 Mei 1954 dengan nama Ittihad al-Ma’ahid al-Islamiyah yang dibidani oleh KH Achmad Syaichu dan KH Idham Kholid. RMI termasuk organisasi pesantren pertama di Indonesia. 

sumber: nu.or.id

Posting Komentar Blogger

 
Top