iklan

0
Ini yang Bikin Rupiah Jeblok
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo
Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) hari ini tiba-tiba melesat tajam hingga menembus level Rp 13.485 saat pembukaan perdagangan pagi tadi. Sentimen naiknya suku bunga AS The Federal Reserve (The Fed) diprediksi menjadi penyebab melemahnya rupiah.

Hal ini didorong sejak terpilihnya Donald J Trump sebagai Presiden terpilih AS. Trump dalam kampanyenya terus mendengungkan akan menaikkan pertumbuhan ekonomi AS hingga 4%, salah satunya dengan menaikkan suku bunga The Fed.

"Karena Trump dirasa kebijakannya akan membuat Amerika menaikkan suku bunga. Dia berjanji di kampanye ekonomi akan naik 4%. Dia juga berjanji mengurangi belanja infrastruktur cukup tinggi. Trump mengatakan US$ 167 miliar. Clinton US$ 250 miliar. Jadi market masih percaya Trump bisa menaikkan ekonomi Amerika lagi," ujar Analis Global Market Bank Mega, James Evan Tumbuan kepada detikFinance, Jumat (11/11/2016).

James menjelaskan, Trump juga akan fokus untuk meningkatkan lapangan pekerjaan. Hal ini membuat sentimen positif terhadap pasar Amerika.

Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (11/11/2016), dolar AS pagi tadi dibuka meroket hingga ke level Rp 13.485 dibandingkan posisi sore kemarin di Rp 13.157. Bukan hanya rupiah, sejumlah negara emerging market juga mengalami pelemahan pagi tadi. Hal ini juga didasari adanya sentimen kenaikan suku bunga AS.

Dolar AS sempat menyentuh level terendahnya di Rp 13.360. Namun, mata uang Paman Sam tersebut langsung naik lagi. Hingga pukul 11.08 WIB, dolar AS sudah kembali melemah terhadap rupiah di posisi Rp 13.395. Diprediksi rupiah akan kembali menguat hingga di angka Rp 13.323.

"Untuk rate today sekarang Rp 13.323-13.363. Jadi turun. Kurs hari ini sudah kembali membaik di Rp 13.300-an. Jadi sudah berangsur pulih," ungkap James. (Detik.com)

Posting Komentar Blogger

 
Top